Terdapat banyak aliran dalam Metal ; Black Metal, Death Metal, Doom Metal, Progressive Metal, Groove Metal, Heavy Metal, Speed Metal, dst. Beberapa dari jenis aliran tersebut sudah penulis kenal dengan baik. Tapi selebihnya penulis baru tahu akhir-akhir ini. Dan yang menarik setelah membaca dan memahami jenis aliran tersebut (dari artikel Wikipedia), penulis sampai pada bagian Symphonic Metal,
dimana disebutkan sebagai lintas aliran musik yang memasukkan unsur
orkestra, berasa musik opera. Dan rujukannya adalah grup musik asal
Finlandia : Nightwish.
Ternyata Finlandia itu bukan hanya negara pencetak juara dunia Formula 1
(balap mobil) dan penerima Nobel Perdamaian, juga mencetak band rock
keren semacam Nightwish. Ternyata kiblat musik jenis metal tak harus U.S dan U.K saja bukan? Jerman (contoh: Rammstein) dan Finlandia ternyata juga bisa dijadikan rujukan.
Baiklah kalau begitu…. Tampaknya anda sangat terpesona dengan Nightwish, tuan Penulis?
Yah….
Kira kira begitulah. Perkenalan pertama datang pada salah satu lagu hits
mereka yang berjudul “Amaranth” (entah apa artinya kalimat ini…, tapi
bercerita tentang suatu kisah tradisional. Pada demo awal ,lagu ini
berjudul “Reach”). Salah satu yang menarik dari band ini adalah sejak
dari awal berdirinya sampai sekarang tetap mempertahankan sosok
perempuan sebagai penyanyi utama (lead vocal) –walaupun
sebenarnya ini bukanlah suatu hal yang luar biasa dan sempat menjadi
tren sesaat. Hal ini sempat membuat penulis berpikir akan kesamaannya
dengan band U.S : Evanescene, yaitu vokalis perempuan dengan sound berlatar metal. Atau jenis musik yang mereka pilih mengingatkan pada….(waduh, maaf….Saya lupa. Yang jelas dia penyanyi solo pria dengan sound metal yang ke-opera-opera-an. Salah satu lagu terkenalnya berjudul : I Would Do Anything For Love (I Can’t Do that). Oh iya, baru ingat. Namanya Meatloaf).
Ternyata ada sedikit perbedaan. Nightwish cenderung terasa lebih megah
dan dibeberapa lagu bahkan terasa nuansa tradisionalnya (Folks song : maksudnya
bebunyian musik berasa Finlandia). Dan menariknya lagi, bahwa ada
kesadaran menggabungkan unsur tradisional dengan metal (Folks Metal), orkestra bahkan musik opera.
Dan ini dikomandoi oleh seorang pemain kibor (plus vokalis latar) bernama Tuomas Holopainen,
dengan semangat menggebu-gebu ingin bereksperimen dengan musik
tradisional dengan kibor-nya, itupun dilatarbelakangi bahwa Holopainen
adalah penggemar musik-musik dalam film. Jadi dapat diambil benang
merahnya darimana musik Nightwish bersumber. Dan vokalis utama terbaru mereka (cewek Swedia bernama Anette Olzon)….yah….benar-benar
bernyanyi dan bersenandung. Dan bila mendengar suara cewek ini pada
awal lagu “The Poet and The Pendulum” kita mungkin akan berasa pada
suasana sebuah film epik berkisah tentang kepahlawanan pada masa lampau,
berperang dengan naga, penyihir, dan raja-raja yang tamak. Dan dengan
santainya, gitaris Erno Vuorinen, basist dan vokal Marco Hietala, dan double kick bass drum Jukka Nevalainen membaur bersenyawa membentuk musik Nightwish nan megah. Bila anda merupakan penggemar “world music” dan soundtrack film yang cenderung nge-rock – Nightwish layak anda dengarkan, terlepas dari album perdana mereka (dengan vokalis Tarja Turunen) yang dinilai (dikritik) sebagai “sebuah pekerjaan yang akan memudar cepat (habis) pada jangka waktu selanjutnya”.
Sejauh ini (sampai November 2008) mereka telah menghasilkan 7 album rekaman ; Angels Fall First (1997), Oceanborn (1998), Wishmaster (2000), Over the Hills and Far Away (2001), Century Child (2002), Once (2004), Dark Passion Play
(2007). Dan sampai saat ini penulis hanya baru berkenalan dengan 5 lagu
; “The Poet and The Pendulum”, “Amaranth”, “Eva”, “Reach” (keempatnya
dari album Dark Passion Play), “Sleeping Sun” (Wishmaster). Sebagai tambahan, di Youtube, Amaranth
telah ditonton 17,000,000-an orang (sampai 8 November 2008). Sungguh
menarik karena perolehan penonton itu hampir tak jauh berbeda dengan
band rock sejuta umat ; Guns N Roses dan Nirvana!
Begitulah,
perkenalan awal yang cukup manis dengan Nightwish. Penulis akan
mendengar lagu dan album mereka lainnya (mungkin tidak beredar di
Indonesia,ya?) dan kelima lagu tsb diatas menjadi santapan sehari hari
dalam mp3 player penulis.
Penulis akan mencoba memperbarui tulisan ini apabila ada kesempatan dan ada hal yang menarik tentang mereka. Untuk rating, bisa menyusul kemudian setelah penulis memiliki, minimal satu full album mereka.
Wassalam….
BYE .rhio zifri kantataqwa..
wasss......
BYE .rhio zifri kantataqwa..
wasss......
Nice Share (ˆ⌣ˆ)ҧ
ReplyDelete